
sobat,
pernah dengar
-do'a itu pasti di ijabah sang Khalik-
-sedekah itu mempermudah urusan-
mulai dari menyembuhkan penyakit yang nggak mungkin bisa sembuh, memperlancar urusan bisnis, memperepat dikabulkannya do'a, menambah rejeki 10 kali lipat sampe.... bikin nilai ujian jadi bagus, tanpa nyontek, dll......
atau
cerita tentang ali bin abi thalib yang pada pagi hari berinfak satu potong makanan dari satu-satunya makanannya yang tersisa dan siang hari ada seorang lelaki yang mengantarkan padanya sembilan buah roti lalu ia tidak mau menerimanya seraya mekatakan itu mungkin bukan untukku, maka ambillah, dan ternyata laki2 itu berkata bahwa ia menyembunyikan satu roti miliknya ali, baru lah ali menerima, karena ali yakin akan janji Tuhannya adalh benar.
percaya nggak percaya that are the facts.
ingin makin percaya baa aja buku2 nya(sekarang buku2 sirah dan tharikh sahabat makin banyak)
tapi terlepas dari semua itu sobat...
teruntuk kita2 yang percaya akan itu, ada suatu hal yang mesti kita ketahui
and BE CAREFULL
yakninya tindakan kita saat melaksanakannya...
limadza?
why?
kunaon atuh?
baa dek co itu?
nah.... gini...
bukan berarti kita nggak boleh bersedekah atau juga dilarang
tapi berhati-hati jika ibadah dan tindakan yang kita lakukan itu niatnya udah melenceng, hanya sekedar mendapatkan hikmah dari sadaqahnya saja (misalnya berinfak pas mau ujian biar jadi pemuncak kelas...is...3x) sehingga tujuan awalnya untuk mendapat ridha Allah udah tersamarkan.
klu udah gitu kan sama aja boong, ntar klu urusan dunia dimudahkan nilai untuk diakhiratnya udah dialihkan semua, jadilah kita orang yang tertipu hidup-hidup. menabung ternyata celengannya bolong. gembira dikira dapet uang eh... ternyata...??? uang ndiri. ntar pas bangkar celengan dapet pasirnya aja...
tapi jangan pernah juga takut bersadaqah karena salah niat, ntar jadi ria
dan hendaknya yang mesti kita lakukan adalah
fastabiqul khairat dan tetap menjaga niat....
yuk sama2 benahi diri lagi...