welcome to bala-bala blog....

Assalamua'laikum please enjoy the text... ^^ Bismillahirrahmanirrahim, In the name of Allah who is most gracious and most merciful

Jumat, 07 Desember 2012

maafkan aku dinda

maafkan aku dinda tak bisa jadi contoh untuk mu
maafkan aku dinda tak bisa berikan kasih sayang untukmu
maafkan aku dinda tak bisa berikan perhatian umtukmu
hingga kini engkau cari perhatian dari orang lain

maafkan aku dinda, 
terlalu keras diri ini menjagamu
mungkin aku tak pandai mengekspresikan rasa cinta ku padamu
mungkin akibat ketakutanku amat sangat 
aku takut kehilanganmu
aku benar-benar takut engkau terluka
aku takut engkau tersakiti
dan
aku takut kita terlempar ke neraka nanti

dinda aku menyesal...
engkau satu-satunya belahan hatiku
mutiara jiwaku
yang selalu ingin ku dekap dengan hangat

tapi maafkan aku dinda
mungkin keegoisanku
lukai hatimu
tapi tak rela rasanya meyaksikan ia terjebak 
nafsu kita

tak henti air mata ini menetes
jantung ini selalu berdebar saat ku ingatmu sayang
maafkan aku
tak setulus ibu kita mencintaimu
tak semahir ia menarik simpati dan rasamu
hingga aku kehilanganmu

mungkin saat kita tak lagi saling bercerita
aku hanya ingin engkau tahu
aku mencintai mu dan
aku ingin selalu melindungi
seperti biasanya engkau melindungiku
aku hanya tak ingin api yang menyala membakar jiwa kita

maafkan aku dinda

dinda, aku juga bukan manusia sempurna
hidupku penuh dosa
bergelimang maksiat juga
namun ku hanya ingin kita sama-sama memperbaiki diri

jangan lihat diriku dari jauh yang seolah tampak sempurna
lihatlah kedalam hatiku
aku juga makluk bernoda
hidup seolah tanpa keindahan selalu ada tetes air mata
penuh penyesalan, pelarian, dendam dan kemarahan

tapi hanya satu yang bisa aku pertahankan
kenapa aku masih bertahan hidup di dunia
dan selalu tampak penuh senyum tanpa air mata 
hanya karena ingin melihat senyum ibu kita... 
ia sudah banyak terluka
buat kita...

andai masih boleh aku berpesan 
aku masih ingin melantunkan lagu yang sama 
dengan lirik yang pernah kutulis disebuah buku
dihari ulang tahunmu

ku sampaikan syair ini untuk mu

Kamis, 06 Desember 2012

The Beautiful sins...

DOSA..., mhmmm...
jika sekilas kita mendedngar kata tersebut tentulah yang terbayangkan adalah hal-hal yang berbau mengerikan, menakutkan, seram, nggak ada indah-indahnya atau mungkin menjijikan.
nggak salah juga sih kalo saat kita mendengar kata tersebut  lantas kita membayangkan adegan berikut di otak kita: ada pembunuhan, kejar-kejaran antara orang lemah dan seorang yang akan menyiksannya demi keisengan dan kesenangan atau amarah, atua juga orang kode-kodean trus salaman sambil ngasih uang (alias nyuap) atau yang lebih sadis pelecehan seksual...
ih Suer!!!... emang nggak ada indahnya.

tapi sadarkan kita, dijiwa seorang insan (siape aje baik ane ataupun ente) ada dosa yang tanpa disadari menumpuk bak susunan pasir-pasir kecil yang kemudian membentuk gunung tinggi, tinggi sekali sehingga leher ini pun berasa sakit melihat kepuncaknya. namun ia jauh dari kesan mengerikan...

ialah the beautiful sins... nikmat dan yahud untuk dikerjakan....
mungkin ia ibarat obat penenang, menentramkan sipemakai saat itu, hingga tak heran kebanyakan insan sering tak sadar jika ialah dosa, sehingga tipe-tipe "aktifitas" seperti ini sangat susah untuk manusia menghindarinya dan terkadang diabiarkan saja atau mungkin dinikmati...(",)

mau contoh? nih...

1. misalnya kita lagi jadi aktifis neh di kepanitiaan atau lagi jadi abdi masyarakat di sebuah proyek pemerintah atau nggak usah ribet bagi yang kerjaannya di rumah aja, lagi di suruh ibu berbelanja (pokoknya ceritanya ada proses mengang harta aja...). terus di anggaran belanja, kebutuhan itu harganya100 misalnya, karena kita orangnya "luwes'' atau kita dapat diskonan karena kenal sama penjual ato emang karena kebetulan saja kita bisa hemat 20%. terus... dengan dalih bahwa kita adalah orang yang kerjaannya paling banyak, jasanya paling besar, atau kalo dikembalikan orang2 akan memakai sisa tersebut untuk hal-hal yang nggak jelas ato apapun kita merasa pantas buat mendapatkannya, trus kita ambil (kan bisa dipake untuk kebaikan cie...).
enakkan...
kalo bisa sering-sering aja ada kegiatan / proyek / ibu nyuruh belanja. y nggak. (yang dah pernah korupsi tau tu nikmatnya)

2. heheee...huuu... hehehe. hua..haha hu uh hu uh
(suatu sore sekelompok insan  lagi mencoba untuk saling dekat dan berakrab-akrab ria, jadilah mereka bercengkrama dan mencoba saling berbagi bercerita, menceritakan hal-hal yang lucu dan menarik) subhanallah indahnya persaudara 
tapi stttttt.... tiba tiba suananya sunyi karena ada ungkapan keprihatan terhadap nasib seorang teman terus bla bla bla bla blabla lalalla lilili nununu 
eh tau-tau seusai pertemuan kita baru nyadar banyak banget kekurang dan jika boleh dibilang aib orang-orang yang jadi kita ketahui...
bleb.
tercebur lagi dalam nikmatnya bergosip, 
dosa itu nggak tampak mengerikan bukan.

3. yang paling indah lagi adalah bertemunya 'chemistry' dari dua insan yang berbeda jenis... (bukan satunya jin satunya malaikat ya... tapi manusia). keindahan yang tak dapat di defenisikan, mulai dari anak-anak sampai kakek nenek pun merasakannya sehingga tak heran jika topik-topik seperti ini tak pernah basi diangkat dalam bentuk apapun sebagai hiburan baik itu drama, gosip entertainment, diskusi delele.
bahasa kerennya "berkhalwat', letterleknya berdua-duaan, aplikasinya bermacam-macam.
berkhalwat itu bukan hanya berarti duduk dua-duan di malam yang diterangi sinar bulan trus senyum-senyum karena mersakan keindahan yang dilihat dari luar = nggak jelas. 
yang itu mah dah jadul man! 
sekarang jaman teknologi komunikasi... yang beginian juga bisa tergolong khalwat neh...
you... call me! (teruslah jadi calling-calingan ampe tengah malam)
you.. sms me...(sampe2 baca sms sambil senyum-senyum sendiri, lupa makan makan karena saking asiknya mencetin tombol-tombol keboard lebih dari 3 hari 3 malam ,padahal si HP dah teriak2 "HELP......!!!!!")
atau ada lagi neh yg namanya chatting, juga bisa jadi ajang berkhalwat.
trus apa aja, pokoknya banyak lagi medianya dijaman moderen ini (gaulnya: TTM atau iseng-iseng mesra).

kenapa cuma smsan atau teleponan atau chattingan bisa menjadi indah? (jawabnya:  jika ♂ dan♀dah bertemu baik yang bertemu itu cuma matanya, atau suaranya aja, maka secara otomatis aja (jika diimajinasikan; akan keluar molekul-malekul seperti bunga-bunga atau hati atau permata dan bling-bling juga , pokoknya nggak taulah molekul apa aja) yang menyebabkan kedua pihak akan merasakan sensasi senang, nyaman, nggak ingin berpisah (walaupun kenyataannya nggak pernah ketemu). pokoknya setiap insan normal tahu rasanya.
"lah kan wajar...?
karena dianggap wajar itulah orang-orang sering membiarkannya..
awalnya cuma kebetulan
terus keisengan ngajak sms an, trus telponan 
trus ketemuan trus ...
(naudzubillah min dzalik).
kadang, bukan kadang ladi sering malah orang yang awalnya iseng dan senang "gobrol doang" antar ♂ dan ♀ yang sering terjebak dalam kondisi membiarkan atau bahkan menikmati indahnya dosa tersebut, padahal inilah yang dapat menyeret ke penyakit dan bahaya lain yang ujung-ujungnya eamng mengerikan, makanya tak heran jika rasulullah dah wanti-wanti manusia untuk berhati hati dan mengingatkan jangankan merasakan sensasi lanjutan , saat jantung berdebar saja saat mendengar atau melihat lawan jenis itu sudah memberi noda hitam di qalbu kita (ayo cari haditsnya, kalo nggak nemu tanya ahlinya) apalagi orang2 yang menikmatinya, apa yang terjadi di qalbu???? 
(",)

dosa indah...
tak heran kenapa makin hari, makin banyak tersiar kabar kalo ada anak gadis hilang, minggat de es be setelah berkenalan dengan laki-laki via jejaring sosial diinternet, karena mereka menikmati dosa-dosa itu.

4. panjang angan-angan, bahasa lainya mimpi di siang bolong, ngarepin yang nggak-enggak, ngayalkan dan mengimajinasikan "sesuatu" yang belum layak untuk di imajinasikan ( wuih bahasanya bergaya banget ya..)
gini aja simpelnya membayangkan apa saja yang dilarang norma agama.

huh..hah...nikmat dan susah untuk dihidari tapi yuk coba sama2 menjauhi dan meninggalkannya

karena sob, dosa itu ternyata kayak arisan, nggak mau sendirian, pasti dia akan mengajak temannnya yang lain tanpa kira sadari, ato kita sadar tapi nggak "ngeh". sehingga emang gumpalan awal hitam itu terbentuk dari titik-titik kecil molekul air sob, 
heh?
tak kasih sampel aja ya...
awalnya seorang cewek iseng cari temen di jejaring sosial, tau-tau dapet cowok nih, yang awalnya iseng, karena si cewek juga broken home ceritalah masalah keluarga, eh taunya sicowok nanggapin, wuih si cewek ngerasa di perhatikan eh hatinya berbunga-bunga (bayangin aja pot berbentuk hati ditanami bunga mawar). (singkat cerita mereka dah deket aja sampai ada panggilan-pangilan khusus getoh diantara mereka). karena teman sekamar pensaran ditanyalah, "lagi deket sama cowok ya?" karena malu di bilang "nggak" = 1 dosa, trus kakaknya yang galak juga penasan melihat gelgat aneh si cewek, dia diintrerogari, ngebantag trus berantem, diem-dieman lebih dari 3 hari = +dosa, si kakak masih penasaran ditanya lagi "masih teleponan?" di jawab "nggak" (padahal masih) = nambah dosa lagi, karena merasa dimusuhi keluarga curhat lagi kecowok, dia nya meladeni, ngajak ketemuan, liat-liatan, ged-ged an, nyentuh dikit.. de este = +++dosa lagi

sob, dosa itu nggak sedikit juga yang indah, nikmat dan melenakan, tapi yuk berhati-hati jangan beri peluang, karena jika diberi peluang saat dikeroyok temannya, kita bisa kewalahan
sob, dosa indah itu emang banyak dan yahud untuk dinikmati, tapi hal yang indah didunia tidak selalu indah juga hasilnya (baik didunia apalagi di akhirat nanti). 

karena dosa itu bisa menutupi cahaya ilmu sob, bisa bikin kita bego (walaupun katanya kita pintar) dan jelasnya ia juga akan menyebabkan jatuhnya azabun syadid (azab yang keras di akhirat).

mari selalu berlingdung padaNya, minta keampunan Nya dan kalo kita dah tersalah sering-sering bertaubat padaNya, karena tiada taubat yang tidak diampuninya selain syirik, dan tiada kuasa untuk mengampuni kita selain kuasaNYa.

wallahu 'alam.

* nb: judulnya terinsipirasi dari sebuah novel yang artinya nggak beda2 amat lah... (tapi yang jelas tulisan ini  mengisahkan hal yang berbeda).